<<< Lembaga Kajian Ilmiah Mahasiswa >>>

::Wilujeung Sumping di Weblog LKIM UNAND Padang::. Semoga site gratisan ini bukan hanya menambah literatur-literatur dalam dunia kepenulisan, tetapi juga lebih khusus untuk menambah khazanah keilmuan science dan keislaman, karena di masa kebangkitan seperti sekarang ini (menurut sejarah islam) yang sebelumnya Islam di Andalusia (Spanyol) begitu kuat dan hebatnya, harus tunduk dan hancur oleh kaum Hulagu dari bangsa Bar-Bar, oleh karena itu kita pun di harapkan untuk selalu berkarya, baik melalui dunia kepenulisan, dunia jurnalistik maupun yang lainnya, karena memang tidak bisa kita pungkiri bahwa Islam khususnya yang ada di Indonesia ini sangat butuh dengan orang-orang yang profisional dalam bidangnya masing-masing. Nah...site ini pun tampil untuk menunjukkan bahwa kami ingin menambah khazanah keislaman dalam berkarya, walaupun hanya sebutir debu di padang pasir, tetapi akan sangat bermakna jika kita mendalaminya, Amin

Senin, 14 Juni 2010

Pembudidayaan Sukun ( Arthocarpus altilis ) Sebagai Makanan Alternatif di Indonesia

Kategori : Mahasiswa
Tema : Pengelolaan Sumber Daya Alam
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan merupakan penyuplai nutrisi yang berisi nutrien-nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan tiga dasar pokok dalam kehidupan, yaitu sandang, pangan dan papan. Sandang merupakan pakaian yang berfungsi untuk menutup aurat tubuh, pangan merupakan makanan dan papan berupa tempat tinggal. Makanan merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, selain sandang dan papan, setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan mengalami kesulitan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai peran dan fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber energi, dimana energi tersebut akan digunakan dalam beraktivitas. Salah satu contoh makan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan untuk membantu pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Lemak berperan sebagai cadangan energi, cadangan energi digunakan ketika tubuh mengalami kekurangan karbohidrat, lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
Kebutuhan makan setiap orang didunia ini berbeda. Orang yang tinggal di daerah kutub, membutuhkan banyak makan untuk menghangatkan dirinya agar suhu tubuhnya tetap normal. Kebutuhan akan daging pada orang yang tinggal di daerah kutub lebih besar dibandingkan dengan daerah tropis. Sedangkan orang yang tinggal di daerah tropis, mereka justru lebih membutuhkan lebih banyak minuman dibandingkan makanan. Selain itu, yang lebih membedakan kebutuhan akan makan tentu selera ikut berperan penting dalam meningkatkan nafsu makan.
Selara makanan setiap orang berbeda, sehingga setiap negara mempunyai makan khas tersendiri. Di Amerika, rata-rata penduduknya memakan pizza, hamburger dan hot dog sebagai makanan pokok, Italia rata-rata penduduknya memakan spaghetti sebagai makanan pokok. Di Indonesia, rata-rata penduduknya memakan nasi sebagai makan pokok. Begitupun dibelahan dunia lain sana juga memiliki makanan pokok tersendiri. Jadi, dapat dipastikan setiap Negara memiliki makan khas tersendiri.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang, begitu banyak suatu hal yang menjadi kebutuhan manusia dijadikan secara instant dan praktis. Makananpun tidak luput menjadi sasaran dalam pengolahan yang praktis dan serba instant ini. Setiap tekhnologi tentu mempunyai dampak positif dan negatif, dampak positifnya yaitu nilai gizi suatu makanan bertambah dan mudah dalam penggunaannya, sedangkan dampak negatifnya adalah manusia akan malas dan akan menyebabkan ketergantungan jika digunakan dalam penggunaaan yang lama.
Pada zaman sekarang untuk mendapatkan makanan pokok Indonesia yang berupa beras mengalami kesulitan bagi rakyat kecil. Ini membuktikan bahwa banyak saudara kita yang masih membutuhkan uluran tangan. Selain itu, Indonesia pada saat ini tidak lagi sebagai swasembada beras seperti dulu lagi, itu dibuktikan adanya impor beras tiap tahunnya. Atas dasar itulah, makanan alternatif yang berupa buah sukun dapat dijadikan sebagai suatu bahan dasar pengganti makan pokok di Indonesia.
Tanaman sukun tercatat berasal dari daerah pasifik, yang kemudian berkembang di daerah tropis. Pada abad XVIII sukun dikembangkan di daerah Malaysia, dan selanjutnya berkembang sampai Indonesia. Tanaman sukun sekarang telah tersebar di kepulauan Indonesia. Di pulau Jawa tanaman sukun telah cukup lama dikenal. Hal ini terbukti adanya tanaman sukun di Kebun Raya Bogor yang telah berumur ratusan tahun, yang diduga ditanam oleh ahli botani Belanda.
Buah sukun kini telah mengalami perkembangan, buah sukun sekarang dikenal sebagai bahan pangan. Ada yang memanfaatkannya sebagai makanan pokok tradisional, antara lain di Hawai, Tahiti, Fiji, Samoa dan di kepulauan Sangir Talaut. Selain itu, sukun dimanfaatkannya direbus, diiris dan dibakar. Makanan Ringan dari buah sukun seperti apem sukun, bolu cup, Cimplung Sukun, Cake sukun, Donat sukun, Dodol sukun, Getuk sukun, Kroket, kolak sukun, Klepon sukun, legit sukun, Lapis sukun, Nastart sukun, pastel sukun, Prol Sukun, Puding sukun, Risoles Sukun, Sriping sukun, tape sukun, Wajik sukun. Makanan Ringan dari Tepung Sukun
Bolu sukun, bubur Sumsum, Cake sukun, Kukis sukun, Kue Lapis Kukus Sukun, Pastel basah tepung sukun, fresh role cake, roti Tart Tepung Sukun serta Lauk-pauk dari Buah Sukun dan tepung sukun seperti Bregedel Sukun, Bronoro sukun, kering sukun, rending sukun, sayur lodeh sukun, sambal goreng sukun dan lain sebagainya.

Pemanfaatkan sukun sebagai bahan pangan semakin penting, sejak pemerintah mulai melancarkan program diversifikasi pangan. Sukun mengandung karbohidrat dan gizi yang baik seperti halnya ubi, uwi, kentang, sembili, gadung, dan lain-lain. Dengan demikian, sukun mempunyai prospek yang cerah sebagai komoditas agroindustri di waktu mendatang.
Zat gizi per 100 gram** Buah sukun Muda Buah Sukun tua Tepung Sukun Tua
Energi ( kalori ) 46 108 302,4
Air ( g ) 87,1 69,3 15
Protein ( g ) 2 1,3 3,6
Lemak ( g ) 0,7 0,3 0,8
Karbohidrat ( g ) 9,2 28,2 78,9
Serat ( g ) 2,2 - -
Abu ( g ) 1 0,9 2
Kalsium ( mg ) 59 21 58,8
Fosfor ( mg ) 46 59 165,2
Besi ( mg ) - 0,4 1,1
Vitamin B1 ( mg ) 0,12 0,12 0,34
Vitamin B2 ( mg ) 0,06 0,06 0,17
Vitamin C ( mg ) 21 17 47,6
Sumber : Sitejo, 1989

Dari Balai Pusat Statistik diperoleh data, luas lahan kritis pada tahun 1975 sekitar 10.751.000 ha menjadi 13.187.000 ha. Semakin luasnya lahan kritis ini bukannya tidak dipikirkan pemerintah. Sebagai upaya terbaru dari pemerintah adalah menetapkan tahun 1993 sebagai awal tahun lingkungan hidup dan lebih mendalam lagi dengan dikumandangkannya, mulai tanggal 10 Juni 1993 gerakan menanam sejuta pohon di setiap propinsi. Pohon sukun merupakan salah satu jenis tanaman yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Setelah diadakan penanaman pohon sukun di beberapa pulau di kepulauan Seribu ternyata cocok dan tumbuh dengan baik. Oleh karena itu pohon sukun tidak hanya berfungsi sebagai tanaman penghijauan saja, tetapi buahnya pun berguna untuk menambah gizi penduduk *

*Penulis adalah Agus Muhar mahasiswa jurusan Teknologi Hasil Ternak Fak Peternakan Unand.
Alamat : Wisma Putra 1 Beastudi Etos Jln Kepalo Koto NO 40 Belakang Organ Fikri RT O1 RW I Kec Pauh Padang 25163 Hp 01266702028 (Agus Muhar) e-mail : muharagus@yahoo.co.id
TERBIT DI MEDIAINDONESIA.COM Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar